
Tim Olimpiade bulutangkis Indonesia tiba di Kudus, Jawa Tengah kemarin (11/7). Tim yang akan bertarung di Olimpiade bulan depan di Rio de Janeiro, Brasil ini langsung memulai program mereka pagi ini (12/7).
Jelang pesta olahraga terbesar dunia itu, para atlet memang sudah disuguhkan dengan program latihan yang ketat dan jadwal pertandingan yang padat. Hal ini pun tentu bisa menimbulkan rasa jenuh bagi para srikandi dan punggawa tanah air.
Training camp menjadi salah satu program yang harus mereka lahap jelang Olimpiade. Selama pekan ini, wakil merah putih dari cabang bulutangkis berlatih di GOR Djarum Jati, Kudus. Hal ini pun tentu diharapkan bisa membawa suasana baru bagi mereka yang setiap hari berlatih di Pelatnas, Cipayung.
Praveen Jordan adalah satu diantara sembilan atlet yang tengah mengikuti program persiapan jelang Olimpiade. Juara All England 2016 bersama Debby Susanto ini pun mengungkapkan bahwa karantina ini menjadi ajang untuk menghilangkan rasa jenuhnya.
”Sebetulnya program latihannya kurang lebih sama dengan di pelatnas, tetapi di sini rasanya suasananya beda. Saya pribadi merasa bisa me-refresh pikiran, jadi tidak jenuh, pikiran jadi segar dan latihannya semangat lagi,” ujar Jordan seperti dilansir oleh badmintonindonesia.org.
Berlatih kembali di GOR Djarum Jati sedikit membawa kenangan masa kecil Jordan. Sebelum berkonsentrasi di sektor ganda, Jordan sempat berlatih di Kudus, tempat pemain tunggal PB Djarum berlatih. “Iya sih teringat masa-masa dulu waktu masih jadi pemain junior. Tapi kemudian saya pindah latihan di GOR yang di Jakarta, jadi nggak terlalu lama juga di Kudus,” lanjutnya.
Jordan berlatih di Kudus bersama Debby, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dibantu oleh empat pemain sparring yaitu Ronald Alexander/Melati Daeva Octavianti, serta Yantoni Edhy Saputra dan Marsheilla Gischa Islami. Di sesi latihan hari kedua karantina, tim ganda campuran menjalani latihan teknik yang dipadu dengan latihan fisik. (RI)
