Bakti Olahraga Djarum Foundation, terus berupaya menularkan gairah bulutangkis hingga ke penjuru tanah air. Tak hanya menjaring atlet-atlet bertalenta lewat program Audisi Umum, ataupun memberikan apresiasi bagi atlet asuhannya yang berprestasi di berbagai turnamen, namun kali ini Djarum Foundation juga terjun langsung memberikan bantuan berupa peralatan bulu tangkis.

Ya, sebuah sekolah dasar yang berada di Malambigu, Tolitoli, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu menerima bantuan dari Djarum Foundation berupa 30 raket lengkap dengan tasnya, 50 slop Shuttlecock, dan 200 tumbler. Bukan tanpa alasan, diakui Yoppy Rosimin selaku Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, jika hal tersebut dilakukan karena pihaknya mendapat kabar di daerah tersebut ada seorang guru SDN Malambigu yang bernama Syarif, membuat duplikat raket dari bahan dasar kayu.  Hal itu dilakukan Syarif demi memenuhi keinginan murid-muridnya yang sangat antusias sekali dengan olahraga bulu tangkis, tetapi mempunyai keterbatasan untuk memiliki alat-alat untuk bermain bulu tangkis.

"Waktu itu dapat Whatsapp dari temen bahwa ada pemberitaan, seorang guru di daerah itu membuat duplikat raket dengan kayu untuk murid-muridnya bermain bulu tangkis. Terus kita sedikit prihatin karena di jaman sekarang, masih ada orang yang ingin bermain bulu tangkis, tetapi seperti di era 70an. Dari situlah kita tergerak untuk membantu dengan memberikan sesuatu agar mereka bisa bermain bulu tangkis tanpa menggunakan raket dari kayu," tuturnya.

Baca juga :[Djarum Sirnas NTB Open 2019] Target Ivan/Vincentius Tinggal Selangkah Lagi

"Awalnya kami hanya ingin memberikan sepatu dan raket. Namun setelah itu kami ngajak beberapa sponsor seperti Li Ning dan air minum Cleo. Saya pun tidak memaksa dan hanya menawarkan mau atau tidak. tetapi dua sponsor itu sangat antusias," sambungnya.

Meski demikian, Yoppy menegaskan jika hal ini murni untuk membantu murid-murid SDN Malambigu agar bisa bermain bulu tangkis dengan alat yang layak.

"Kami hanya membantu dan tidak mengharapkan imbalan atau tuntutan apapun pada pihak tersebut. Tetapi siapa tahu suatu saat nanti ternyata ada atlet berbakat yang lahir dari sana. Yang paling penting sekarang adalah mereka bisa senang karena bisa merasakan bermain bulu tangkis dengan raket yang sesungguhnya," tutup Yoppy. (ah)

Baca juga : [Djarum Sirnas NTB Open 2019] Kata Ronald, Ganda Campuran Diluar Dugaan