Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > [BliBli Indonesia Open 2019] Edukasi Bulutangkis Dari Djarum Foundation
21 Juli 2019
[BliBli Indonesia Open 2019] Edukasi Bulutangkis Dari Djarum Foundation
 
 

Hadirnya booth Djarum Foundation pada BliBli Indonesia Open 2019 memberikan warna yang berbeda. Anjungan ini tidak hanya sekedar memberikan sisi entertainment saja tetapi juga menawarkan edukasi bulutangkis bagi para pengunjung yang datang. Apalagi tahun ini bertepatan dengan 50 tahun atau tahun emas dari PB Djarum.

Selain terdapat replika Piala Sudirman, Piala Thomas dan Piala Uber, pada anjungan Djarum Foundation juga terpampang para atlet bulutangkis yang berasal dari PB Djarum yang terbingkai dalam Hall Of Fame. Ini adalah deretan pemain PB Djarum yang berjaya dimasanya dan memiliki prestasi di kejuaran besar seperti All England, Indonesia Open, Piala Sudirman, Piala Thomas, Piala Uber, Olimpiade dan lainnya.

Budi Darmawan selaku Program Manager Bakti Olahraga Djarum Foundation menuturkan jika Hall Of Fame yang ada di Istora langsung di boyong dari Kudus. “Sengaja kami membawa langsung Hall of fame dari Kudus. Harapan kami dengan adanya Hall Of fame, agar setiap pengunjung yang datang dapat mengetahui lini masa dari PB Djarum,” ujarnya.

Ia pun menyebutkan jika repliktiga piala yang ada bukan tanpa makna.  Ini merupakan simbol harapan bersama dengan masyarakat Indonesia agar ketiga piala tersebut bisa kembali ke Indonesia. “Ada edukasi, inspirasi, motivasi bagi siapapun yang datang. Jika datang bersama putra putri, maka siapa tahu akan menjadi motivasi agar bisa menjadi atlet bultuangkis. Dan jika ada diantaranya pelatih bulutangkis, dari manapun klubnya, tentunya punya cita-cita yang sama dengan kami, yakni ingin merebut kembali piala-piala tersebut ke Indonesia,” tuturnya.

Anjungan Djarum Foundation tidak hanya mengemas edukasi saja. Sisi hiburan juga dikemas dengan apik. Djarum Foundation dengan jeli melihat sisi entertaint yang saat ini menjadi buruan masyarakat Ada berbagai permainan disediakan disini. Light painting yang kini digandrungi juga tampak disisi bagian kanan anjungan. “Kalaupun ada games, kaos, audio, video, light painting itu merupakan bagian dari happening artnya untuk menghibur. Supaya pengunjung yang datang juga memiliki dokumentasi pribadi yang menarik,” tambahnya. Tak heran jika anjungan ini kerap dikunjungi para pengunjung yang datang ke Istora, Senayan

Anjungan Djarum Foundation juga menjadi tempat bertemunya para atlet dan penggemarnya dalam acara Meet and Greet. Tentunya kali ini Djarum Foundation tidak sekedar mempertemukan atlet dan fansnya saja, tetapi juga selalu mengusung tema di setiap harinya. Sebagai contoh adalah saat pasangan ganda putra senior Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan yang menjadi bintang tamu. Karena mengusung tema perjalanan ganda putra, maka dihadirkan pula legenda bulutangkis Indonesia, Christian Hadinata dan juga pelatih ganda putra Herry IP.

“Kami ingin mengajak para fans mengetahui bagaimana perjalanan ganda putra Indonesia. Makanya kami hadirkan Christian Hadinata selaku legenda hidup bulutangkis Indonesia yang memiliki berbagai prestasi di ganda.  Lalu ada Herry IP sebagai pelatih handal yang terkenal dengan sebutan pelatih Naga Api,” tambahnya. Saat Kevin muncul sebagai bintang tamupun temanya disesuaikan dengan situasi yang saat ini ada.

Dengan berbagai edukasi yang ditawarkan plus aneka hiburan yang dikedepannya, membuat anjungan Djarum Foundation selalu ramai dikunjungi. Mari kita melihat kejayaan bulutangkis Indonesia di Djarum Foundation.