Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Perburuan Poin Menuju Olimpiade
25 April 2012
Perburuan Poin Menuju Olimpiade
 
 

Pesta olahraga terbesar sedunia Olimpiade tak lama lagi akan di gelar. Inggris mendapat kehormatan menyelenggarakan tempat berkumpulnya insan olah raga dunia empat tahunan tersebut. Sejak bulutangkis menjadi cabang resmi yang di pertandingkan di olimpiade, Indonesia selalu memiliki tradisi emas. Tradisi inilah yang akan terus berusaha dijaga sampai saat ini. Olimpiade yang akan diselenggarakan di kota London ini, menjadi kali keenam bagi cabang olahraga bulutangkis.

Saat ini seluruh atlet bulutangkis dunia masih berusaha menambah poin agar bisa mendapat tempat di Olimpiade. Setelah kejuaraan Asia yang baru saja berakhir, kejuaraan India Open Super Series menjadi ajang terakhir untuk mendongkrak pengumpulan poin pemain.
Harapan Indonesia untuk menambah jumlah quota pemain juga di tentukan sampai berakhirnya kejuaraan yang menyediakan hadiah total USD 200,000 ini.

Dari lima nomor yang dipertandingkan
di Olimpiade, ganda campuran menjadi nomor yang paling mantap menatap London. Melalui pasangan terbaik Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Indonesia telah mengamankan satu tempat. Berbekal menduduki peringkat 3 dunia, juara All England 2012 ini menjadi pemain berperingkat tertinggi dari Indonesia yang ikut ambil bagian di Olimpiade. Indonesia masih mempunyai kesempatan utk menambah quota pasangan di ganda campuran melalui pasangan Muhamad Rijal/Debby Susanto. Hanya saja, pasangan yang saat ini berada pada peringkat ke-13 dunia harus membuat prestasi yang mengesankan di India agar peringkatnya melonjak masuk dalam deretan delapan besar dunia. Sesuai dengan regulasi dari Badan bulutangkis dunia, pasangan pemain dalam satu negara yang berada dalam rangking 8 besar dunia berhak menyertakan 2 pasangan untuk bisa berlaga pada olimpiade.

Ganda putra yang juga menjadi andalan Indonesia, telah mempunyai pasangan yang aman untuk berlaga di Olimpiade. Muhammad Ahsan, atlet ganda putra asal PB Djarum yang berpasangan dengan Bona Septano telah memastikan tempat. Juara Indonesia Open Grand Prix Gold 2010 ini, telah mengamankan posisinya setelah peringkat yang mereka miliki ada di urutan 6 dunia. Harapan untuk menambah pasangan dari juara Olimpiade Beijing Markis Kido/Hendra Setiawan semakin tipis, setelah menjadi juara ganda putra pada kejuaraan Australia Open 2012, memutuskan untuk tidak mengikuti kejuaraan Asia dan India Open Super Series. Padahal dengan dengan modal peringkat 10 dunia kesempatan untuk mengulang sukses empat tahun silam masih mungkin terjadi. Tambahan quota Indonesia kini tinggal bertumpu pada pasangan Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan. Setelah menjadi perempat finalis pada kejuaraanAsia, pasangan yang saat ini bertengger pada peringkat 11 dunia akan berjuang untuk mengangkat peringkat mereka.


Hal yang sama juga terjadi di ganda putri. Melalui pasangan Meiliana Jauhari/Greysia Polii yang berada pada peringkat 9 dunia, membuat harapan Indonesia untuk bisa menambah satu pasangan ganda putri akan menjadi sulit. Apalagi pasangan Vita Marissa/Nadya Melati masih berkutat pada peringkat 13 dunia.


Di tunggal putra, Indonesia hampir pasti diwakili oleh Simon Santoso dan Taufik Hidayat. Untuk nomor tunggal, satu negera berhak mengirimkan dua wakil yang masuk di 16 besar atau tiga wakil bila berada di empat besar. Saat ini Simon dalam posisi aman di peringkat ke-9 dunia. Demikian pula dengan Taufik yang saat ini bertengger di posisi ke-12.


Untuk tunggal putri, Indonesia telah memastikan hanya akan menyertakan satu pemain saja. Dua pemain tunggal putri Indonesia yang mempunyai peringkat tertinggi, saat ini masih berjibaku di India. Peluang terbesar ada pada pebulutangkis asal PB Djarum Maria Febe Kusumastuti. Febe mesti menjaga peluang agar tidak tersalib oleh rekannya Adriyanti Firdasari karena selisih peringkat dunia mereka tidak terlampau jauh. Saat ini Febe ada di urutan 33 dunia, sementara Firda menempati peringkat 39 dunia. (AR)