Turnamen Nasional
Home > Berita > TURNAMEN INTERNASIONAL > Ganda Putra Sumbang Emas bagi Indonesia
21 November 2010
Ganda Putra Sumbang Emas bagi Indonesia
 
 

Setelah memperoleh medali perunggu dari sektor ganda putra pertandingan perorangan bulutangkis di Asian Games 2010 melalui persembahan Mohammad Ahsan/Alvent Yulianto Chandra, hari ini (20/11) Indonesia mendapat hadiah yang lebih bersinar lagi dari Guangzhou, yakni, medali emas persembahan Markis Kido/Hendra Setiawan yang menang 16-21, 26-24, 21-19 atas unggulan pertama, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong dari Malaysia. Sebuah pertarungan fisik, mental, dan konsentrasi yang begitu intens.

Pertarungan antara dua pasangan tiga besar dunia ini menyuguhkan permainan yang berkualitas tinggi. Kemenangan 21-16 di set pertama bagi sang lawan, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia) tidak mematahkan api semangat Kido/Hendra. Terlihat begitu memulai set kedua, wajah, ekspresi, dan mata pasangan Indonesia ini begitu penuh tekad dan mantap. Permainan di set kedua ini jauh lebih menegangkan dibandingkan set pertama karena kedua pasangan bermain begitu maksimal. Tidak jarang kita melihat mereka jatuh bangun untuk menyelamatkan bola, maupun berlarian kesana kemari karena jalur bola yang begitu mengesankan; terarah ke segala penjuru lapangan.

Di set kedua, Kido/Hendra sempat tertinggal 6-9. Gempuran smes-smes Kido/Hendra banyak yang terpatahkan oleh pertahanan luar biasa dari Koo/Tan. Pada paruh pertama, Malaysia memimpin lebih dahulu dengan tipis 11-9. Indonesia terus membuntuti dengan ketat, 10-12 dan 11-12 sampai akhirnya menyalip dan memimpin 14-13. Namun setelah beberapa reli yang membuat jantung berdegup kencang, Malaysia berhasil merebut setir dan memimpin 17-15. Kido/Hendra terlihat masih belum menyerah; begitu juga dengan semua pendukung Indonesia yang masih menguandangkan dukungan mereka sepenuhnya.

Kido yang dua hari lalu sempat membuat resah pendukung Indonesia karena bermain tidak semaksimal biasanya, kali ini berbeda. Berpasangan dengan Hendra yang permainannya begitu cepat di depan net serta seringkali mengecoh, pasangan Indonesia ini tampak berbahaya, dan memang tiba-tiba saja mereka sudah menyamakan kedudukan lagi menjadi 17-17.

Indonesialah yang pertama kali masuk ke skor 20-18, tetapi kemudian servis jauh Kido keluar dan angka bergerak menjadi 20-19. Setelah itu terjadilah reli yang begitu cepat sampai sulit melihat pergerakan bola yang diarahkan ke segala penjuru, dan terlihatlah Hendra menyambut cepat bola yang terbang tanggung di depannya dan dismesnya. Namun sayang, bola tersangkut di net! Dan terjadilah permulaan laga deuce yang sarat ketegangan.

Beberapa kali Indonesia maju lebih dulu ke set point tetapi kemudian Malaysia berhasil mengimbangi. Deuce ini seakan-akan tidak berujung. Ada satu saat dimana Indonesia memimpin 22-21 dan terjadi reli yang begitu cepat dan cukup lama, Kido mendapat layangan bola yang begitu “enak” dan langsung disambarnya. Tapi ternyata sambaran keras itu menyangkut di net! Sang pelatih Sigit Pamungkas langsung berteriak sambil membungkukkan tubuhnya, sedangkan Kido begitu kesal sehingga raketnya pun dibanting.

Malaysia sendiri untuk pertama kalinya berhasil memimpin di rentetan deuce tersebut pada kedudukan 24-23, namun mental juara Kido/Hendra memaksa mereka untuk tetap bermain apik dan menekan sehingga mampu mengimbangi kembali 24-24, kemudian 25-24, dan akhirnya penerimaan bola yang tidak akurat dari Tan sehingga terbang ke atas dirinya sendiri itu menutup set kedua untuk Indonesia 26-24.

Di set penentuan, terlihat sekali Malaysia berusaha mempercepat tempo permainan, tetapi Kido/Hendra yang seakan-akan masih belum mengenal letih itu meladeni dengan baik dan strategi Malaysia tersebut malah menjadi bumerang bagi mereka sendiri karena Koo/Tan jadi terburu-buru dan banyak membuang bola keluar lapangan. Walaupun masih ketat, namun terlihat bahwa Kido/Hendra lebih “tenang” dan mantap sehingga bisa melaju duluan ke 11-7.

Namun setelah beristirahat sejenak, pasangan Indonesia ini terlihat agak kendor permainannya sehingga Malaysia mampu mengejar dan mengimbangi di skor kritis 16-16 dan bahkan sempat menyalip 17-16 saat pengembalian Hendra sedikit naik dan langsung disambar keras. Kido/Hendra pun langsung kembali “mengencangkan ikat pinggangnya” dan kembali ke permainan awalnya yang memukau dan berhasil merebut posisi kembali dan memimpin 19-17.

Hanya berselang dua angka dari medali emas, namun juga terasa begitu jauh karena Malaysia ternyata masih memiliki nafas dan stamina untuk mengejar dan mengimbangi ke 19-19. Apakah akan terjadi deuce lagi? Dari sisi Indonesia, tentu saja kita tidak mengharapkan hal tersebut terjadi. Untunglah Kido/Hendra juga tidak bermaksud demikian. Setelah berusaha menekan Koo/Tan dengan drive-drive dan smes-smes kencang, sentuhan terakhir adalah melakukan pukulan kecoh drop shot yang jatuh di dekat net dan jauh dari posisi kedua pemain Malaysia tersebut sehingga angka bergerak naik untuk Indonesia, 20-19.

Melihat bahwa taktik tersebut mampu membungkam Koo/Tan dan menyumbangkan satu angka, hal yang sama kemudian dilakukan lagi oleh pasangan Indonesia tersebut. Dan, cantik! Drop shot yang disentuh oleh Hendra ternyata sempat mampir dulu di bibir net sebelum terjatuh di lapangan Koo/Tan yang masih berusaha menyelamatkan bola dengan meluncur ke depan, namun tetap terlalu jauh dari jangkauan mereka. Kemenangan 21-19 untuk Indonesia!

Sebuah pertandingan yang begitu apik dan menghibur semua penontonnya. Kido tidak mampu menahan gejolak emosinya sehingga ia pun menangis bahagia di tengah gegap gempita para penonton di stadium Tianhe Gymnasium, Guangzhou.
Inilah akhir dari laga bulutangkis di Asian Games 2010. Target tim bulutangkis Asian Games Indonesia untuk menyumbangkan satu emas tercapai sudah. Dari cabang olahraga ini Indonesia menyumbangkan satu medali emas perorangan oleh Markis Kido/Hendra Setiawan, satu medali perunggu perorangan oleh Mohammad Ahsan/Alvent Yulianto Chandra, dan dua medali perunggu grup oleh tim putra dan tim putri.

Selamat dan terima kasih bagi putra-putri Indonesia yang sudah berjuang keras di Asian Games tahun ini. (DC)