Wawancara
Home > Berita > WAWANCARA > Wawancara dengan Rangga Yave Rianto
15 Maret 2010
Wawancara dengan Rangga Yave Rianto
 
 

Rangga Yave Rianto baru saja menjadi Juara Ganda Taruna Putra di Sirnas Manado. Bersama rekannya, Praveen Jordan, ia berhasil menduduki podium teratas. Rangga yang hanya menembus babak 16 besar di Sirnas Balikpapan, berhasil mewujudkan targetnya di Sirnas Manado. Berikut petikan wawancara bersama Rangga Yave Rianto.

PB Djarum : Halo Rangga, apa kabar?

Rangga : Baik.

PB Djarum : Rangga, bagaimana awal karier Rangga di dunia bulutangkis?

Rangga : Saya dulu mulai senang bermain bulutangkis setelah melihat sepupu saya yang juga merupakan atlet bulutangkis nasional Indonesia, Sigit Budiarto. Waktu itu saya nonton pertandingannya langsung di Indonesia Open kalau tidak salah tahun 1997 atau 1998, saya sedikit lupa. Waktu itu saya masih duduk dikelas 4 SD. Nah, setelah itu lah akhirnya saya ingin megang raket dan belajar bulutangkis.

PB Djarum : Dulu, siapa yang mengajarkan bulutangkis? Apakah bergabung bersama PB?

Rangga : Dulu diajari Papa (Risamanto), sampai akhirnya pada tahun 2002 saya bergabung bersama PB Jaya Raya. Saya di sana (PB Jaya Raya - red) sampai tahun 2007.

PB Djarum : Siapa yang menyarankan untuk masuk PB Djarum?

Rangga : Dari keluarga, kan kebetulan juga Kak Sigit melatih di sini. Akhirnya saya mengikuti audisi dan bergabung dengan PB Djarum hingga sekarang.

PB Djarum : Bagaimana kesannya setelah berhasil bergabung dengan PB Djarum?

Rangga : bergabung dengan PB Djarum bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya, karena disini saya bisa mendapatkan semua fasilitas latihan yang lengkap, kesempatan bertanding, dan semuanya gratis. Jauh lebih baik, daripada klub saya sebelumnya.

PB Djarum : Bagaimana perasaannya setelah berhasil menjadi juara?

Rangga : Saya senang, akhirnya bisa memenuhi target. Di sirnas lalu, saya cukup kecewa karena kalah di babak 16 besar. Tapi akhirnya saya dapat membayar kekecewaan saya, seperti yang saya ungkapkan waktu di Balikpapan kalau saya ingin juara di Manado, dan inilah hasilnya, saya berhasil memenuhi target saya.

PB Djarum : Setelah berhasil menjadi juara di Manado ini, apalagi prestasi sebelumnya?

Rangga : Tahun lalu saya berhasil menjuarai PMS Solo Open, tapi waktu itu saya belum berpasangan dengan Jordan. Waktu menjuarai PMS Solo Open itu saya berpasangan dengan Fascal. Ini gelar pertama saya bersama Jordan, kami baru dipasangkan sekitar lima bulan.

PB Djarum : Misalnya, seperti apa yang terjadi di Sirnas Balikpapan lalu, kan kalah di 16 besar. Biasanya apa yang dilakukan? Apakah sempat jalan-jalan karena tidak ada lagi pertandingan.

Rangga : Wah, kalo sehabis kalah biasanya langsung evaluasi. Terus balik latihan, ga ada waktu kayaknya buat jalan-jalan. Apalagi kalau sehabis kalah, masa habis kalah malah jalan-jalan bukannya evaluasi dan latihan lagi, ada rasa malu di diri saya untuk jalan-jalan sehabis kalah.

PB Djarum : Setelah berhasil menjadi juara disini, apa turnamen berikutnya?

Rangga : Mungkin kami akan diturunkan di kejuaraan Chandra Wijaya Men's Double awal April nanti. Tapi tunggu keputusan dari pelatih, meskipun kemungkinan kami diturunkan cukup besar.

PB Djarum : Ok. Sukses terus disemua pertandingan. Terima kasih atas waktunya.

Rangga : Amin. Sama-sama.