Wawancara
Home > Berita > WAWANCARA > Wawancara Bersama Pipit Dian Apsari
29 Oktober 2010
Wawancara Bersama Pipit Dian Apsari
 
 

Tegal – PB Djarum berkesempatan untuk mewawancarai salah satu asisten pelatih PB Djarum, Pipit Dian Apsari yang pernah memberikan coaching clinic di acara MABAR Forum PB Djarum dan merupakan salah satu penggonjlok ganda putri di PB Djarum. Di usianya yang masih muda (25 tahun) bagi seorang pelatih, Pipit memiliki keinginan untuk bisa melahirkan atlet kelas dunia. Berikut petikan wawancara PB Djarum.

PB Djarum : Halo Pipit, apa kabar?

Pipit : Baik

PB Djarum : Bisa ceritakan, bagaimana awalnya bisa terjun di dunia bulutangkis?

Pipit : Saya bergabung bersama PB Djarum sebagai atlet pada tahun 1998, kemudian saya berhasil masuk Pelatnas di tahun 2003, dan kemudian di tahun 2005 saya kembali ke PB Djarum sebagai sparing partner sekalian membantu teman-teman berlatih.

PB Djarum : Kapan dan kenapa, Pipit memutuskan untuk menjadi pelatih?

Pipit : Tahun 2009 lalu, sebelumnya saya merupakan staf administrasi di kantor Djarum selama tiga tahun, tapi kemudian naluri saya memang di bulutangkis, dan akhirnya saya ditarik untuk menjadi pelatih, dan sekarang saya menjadi asisten pelatih ganda putri, Rudi Gunawan sampai sekarang.

PB Djarum : Bagaimana suka duka menjadi seorang pelatih?

Pipit : Sukanya ya pasti karena anak didik kita menang, kalo duka sih jarang ya, cuma saat anak didik kita kalah ya pasti agak kecewa, karena kan biasanya mereka bukan kalah secara teknis, tapi kebanyakan karena faktor-faktor non teknis, seperti mereka yang kadang tegang, banyak salah sendiri dan seperti terjadi mental blok, dimana mereka kadang suka merasa kalah sebelum bertanding.

PB Djarum : Sebenarnya peran pelatih itu seperti apa, selain melatih masalah teknis saat latihan?

Pipit : Pelatih ya mengarahkan anak-anak saat di lapangan, memberitahu kelemahan lawan dan bagaimana harus bertanding, juga sebagai motivator tambahan. Beberapa anak didik saya malah kadang terlihat tidak PD (percaya diri – red) saat mereka tampil tanpa pelatih, jadi pelatih bisa memperkuat faktor psikologis mereka saat bertanding.

PB Djarum : Apa sebenarnya target Pipit di dunia kepelatihan ini?

Pipit : target ya pasti ingin melahirkan atlet-atlet yang bisa berlaga di dunia internasional, dan saya pun sebenarnya masih harus banyak belajar. Bagaimana cara untuk bisa melatih, memperkuat mental tanding atlet-atlet muda ini.

PB Djarum : Bagaimana sebenarnya melatih atlet-atlet yang usianya masih muda?

Pipit : Mereka kan masih muda, bagi saya ada beberapa poin penting. Pertama adalah jangan sampai mereka terlalu di manjakan, kedua berusaha mengajak mereka berdiskusi dan berinteraksi tapi ya pasti ada batasan jangan sampai terlalu dekat tapi bagaimana caranya kita tahu apa saja kebutuhan anak didik.

PB Djarum : Bagaimana menghadapi kenakalan para atlet?

Pipit : relatif ya, mereka juga bandel masih dalam tahap kewajaran, nggak ada yang aneh-aneh. Paling ya kalo telat datang latihan pasti ada sanksi yang harus mereka jalani.

PB Djarum : Kira-kira di Tegal ini, siapa yang akan bisa bersinar di nomor Ganda Taruna Putri?

Pipit : Gloria punya potensi dan talenta yang bagus. Dilapanganpun Gloria lebih stabil dilapangan, baik dari permainan maupun mental bertandingnya. Dan saya rasa mereka bisa menjadi juara.

PB Djarum : Terima kasih atas waktunya, semoga sukses membawa anak didiknya ke podium juara.

Pipit : Amin, sama-sama