Alumni
Home > Profil > Player of the month > Gloria, Persembahan Bagi Indonesia Setelah 19 Tahun
November 2011
Gloria, Persembahan Bagi Indonesia Setelah 19 Tahun

Gelar juara dunia yunior sangat berarti bagi Indonesia. Indonesia sudah lama puasa gelar setelah terakhir Indonesia meraihnya di Jakarta tahun 1992. Penantian panjang selama 19 tahun, akhirnya terobati dari seorang taruna putri PB Djarum, Gloria Emmanuelle Widjaya yang berpasangan dengan Alfian Eko Prasetya pada Kejuaraan Dunia Yunior 2011 yang berlangsung di Taipei.

Meskipun berbeda klub Gloria dan Alfian segera menyatu, bahu membahu mengalahkan lawan-lawannya. Mereka memulai babak pertama dengan mengalahkan pasangan India,
Hemanagendra Babu/Arathi Sara Sunil 21-14, 21-13. Berikutnya giliran pasangan Edirimuni Chamika Dinusha Karunaratne/Ishadika Kavidi dari Srilangka dikalahkan dengan mudah 21-8, 21-15. Perjuangan berlanjut ketika harus berhadapan dengan andalan tuan rumah Chinese Taipei, Wang Chih Hao/Chen Pai-Jou. Melawan unggulan 9/16 ini, mereka sempat kesulitan di game pertama dengan menuntaskan dengan skor 27-25. Baru kemudian di game kedua menang mudah 21-7 untuk melaju ke babak keempat.

Ujian keras dihadapi ketika bertemu unggulan 3/4 Jim Middelburg/Soraya De Vish Eibergen dari Belanda. Mereka harus bermain rubber game dan menang dengan 20-22 21-12 21-16. Alfian/Gloria yang tidak diunggulkan ini kembali menghadapi unggulan di babak perempat final. Unggulan 9/16, Lee Hong Je/Shin Seung Chan dari Korea berhasil mereka kalahkan dengan skor 6-21 21-16 21-19

Di babak semifinal, mereka kembali mengalahkan pasangan dari negeri ginseng Korea, Choi Sol Kyu/Chae Yoo Jung dengan dua game langsung 21-18 21-13. Akhirnya gelar juara dunia yunior pertama kali diperoleh Indonesia di luar negeri berhasil diraih. Alfian/Gloria secara dramatis menang dari rekannya Ronald Alexander/Tiara Rosalia Nuraida di final dengan rubber game 12-21, 21-17 dan 25-23.

Kami senang sekali dan bangga, apalagi kami berbeda klub. Namun kami bisa membuktikan kalau kami bisa kompak dan menang,” Ungkap Gloria

Gloria yang mempunyai postur ideal dengan tinggi 182 cm ini mempunyai harapan yang tinggi dalam karirnya. Obsesinya meraih juara dunia dan olimpiade seperti idolanya Lee Hyo Jung (Korea). Dengan postur yang mirip dengan pemain Korea tersebut, Gloria pun berharap menyamai prestasinya.

Gloria juga cocok dipasangkan dengan siapa pun. Terbukti ketika ia yang berpasangan dengan rekan. Se-klubnya Edi Subaktiar mampu menjadi juara pada Kejurnas sebulan setelahnya. Raih terus prestasi tinggi, Gloria.