Alumni
Home > Profil > Player of the month > Jordan/Vita Kian Bersinar
Oktober 2013
Jordan/Vita Kian Bersinar

Awal tahun 2013 mungkin belum ada yang memperhitungkan ganda campuran baru yang dimiliki PB Djarum ini. Pemain muda Praveen Jordan berduet dengan salah satu pemain senior terbaik yang dimiliki Indonesia, Vita Marissa. Mereka memulai kiprahnya di awal tahun 2013. Belum juga berakhir tahun ini, target Vita untuk bisa menembus rangking 16 dunia sudah terwujud.

“Target tahun ini, sama Jordan, bisa rangking 16 dunia, mungkin?,” jawabnya di awal tahun.

Kini Indonesia tak perlu lagi ragu akan kemampuan duet junior dan senior ini. Di kuartal ketiga tahun 2013, mereka sudah mengumpulkan tiga gelar. Dimulai dari New Zealand Grand Prix, Malaysia Grand Prix Gold, dan yang teranyar adalah gelar Indonesia Grand Prix Gold yang mereka kukuhkan hari Minggu (29/9) lalu.

Sebelum mengukuhkan gelar juara di Yogyakarta, Jordan/Vita sudah bertengger di rangking 13 dunia. Rangking terbaru mereka akan dirilis hari ini (3/10). Perjalanan mereka untuk meraih gelar ketiga pun bisa dibilang mulus. Kecuali partai final, pertandingan yang mereka lakoni tak pernah lebih dari dua game.

Di babak pertama mereka mengubur harapan dari pasangan Rafiddias Akhdan Nugroho/Shella Devi Aulia yang lolos dari babak kualifikasi. Mereka menang dengan skor cukup meyakinkan 21-16 dan 21-6 hanya dalam tempo 20 menit.

Hadangan berikutnya bagi unggulan enam ini adalah pasangan dari Singapura, Zhao Jiang Terry Yeo/Shinta Mulia Sari. Mereka kirim pasangan Singapura ini pulang dengan 21-16 dan 21-19. Babak perempat final, mereka mengalahkan pemain lapis Pelatnas yang juga besutan PB Djarum, Lukhi Apri Nugroho/Annisa Saufika. Kurang dari 30 menit mereka menyudahi perlawanan Lukhi/Annisa dengan 21-18 dan 21-16.

Babak empat besar mereka berjumpa dengan salah satu pemberi kejutan di GOR Among Rogo, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja yang diperempat final menyingkirkan unggulan dua, Muhammad Rijal/Debby Susanto. Namun, perlawanan Edi/Gloria ini belum cukup untuk membendung langkah Jordan/Vita, mereka menang  dengan 21-10 dan 21-18.


Duel partai puncak pun berlangsung seru, dimana Jordan/Vita dihadang oleh ganda yang baru mengklaim sebagai juara dunia pada bulan Agustus lalu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Kejar mengejar angka tak bisa dihindari, bahkan jelang akhir game pertama, mereka sempat tertinggal 17-20. Berkat kesabaran dan mental juara, ditambah sang lawan yang tak bisa lepas dari tekanan dan kerap membuahkan unforced error membuat mereka menyudahi game pertama dengan 22-20. Kalah telak 9-21 di game kedua, mereka bangkit dan mencuri gelar juara dari sang juara bertahan dengan 21-14.

“Indonesia tidak pernah kehilangan bibit bagus di bulutangkis, salah satunya Jordan. Dia punya potensi untuk menjadi seorang pemain hebat, mungkin dua atau tiga tahun lagi saya bisa persembahkan Jordan untuk Indonesia,” ujar Vita.

Sementara bagi Jordan ini merupakan sebuah pemicu baginya untuk bisa terus berprestasi lebih tinggi dan lebih baik. Semoga Jordan/Vita bisa semakin berprestasi dan meraih gelar berikutnya! (IR)