PB Djarum tak henti-hentinnya menyumbangkan pemain-pemain muda potensial.Salah satunya datang dari pemain ganda campuran, Annisa Saufika. Pemain kelahiran Cirebon, dua puluh satu tahun silam ini memang pantas di sebut calon penerus pemain ganda campuran Indonesia. Ia berhasil meraih gelar juara di level GP Gold pertama-nya di New Zealand Open Grand Prix Gold 2014.
Pertandingan yang berlangsung pertegahan bulan April 2014, Annisa meraih gelar juara ganda campuran pasangannya Alfian Eko Prasetyo. Sebenarnya pasangan Alfian/Annisa datang ke kejuaraan New Zaeland Open 2014, tanpa memiliki label unggulan. Mereka pun sudah harus bertemu dengan pemain unggulan di babak kedua. Berhadapan dengan Takuto Inoue/Yuki Fukushia yang memiliki unggulan ke-7, Annisa dan Alfian harus mengeluarkan seluruh kemampuannya. Unggulan asal Jepang ini membuat Annisa dan Alfian berjuang selama tiga game, sebelum akhirnya menang dengan 21-18, 18-21, 21-16.
Di babak perempat final, giliran Lu Chia Pin/Cheng Chi Ya yang dikalahkan dengan 21-15, 21-16. Perjuangan berat lagi-lagi harus dijalaninya di babak semifinal. Bertemu dengan rekannya di Pelatnas, Irfan Fadhilah/Gloria Emanuelle Widjaja, Annisa dan Alfian harus mengeluarkan seluruh kemampuannya. Beruntung dewi fortuna berpihak kepada Annisa. Ia dan Alfian pun menang rubber game 15-21, 21-13, 21- 15. Di babak final, lagi-lagi ia harus bersua dengan rekannya Edi Subaktiar/Melati Daeva Oktaviani. Tiga game kembali harus mereka dijalani untuk bisa merebut gelar juara. Annisa dan Alfian menang rubber game, 21-18, 17-21, 21-12.
Menurut Annisa, kemenangannya ini menjadi penyemangat dan termotivasi untuk turnamen berikutnya. Kemenangan ini pun dipersembahkan untuk kedua orang tua, terutama untuk kado bapak yang berulang tahun pada tanggal 17 April lalu.
Kemenangan ini juga merupakan gelar kedua buat Alfian/Annisa di tahun 2014. Gelar pertama di rebut pada bulan Maret 2014 lalu. Annisa Saufika berhasil menyabet gelar juara ganda campuran Vietnam International Challenge 2014 bersama dengan Alfian Eko Prasetyo. Perjalanan menuju tangga juara harus dilalui dengan mengalahkan para pasangan unggulan. Unggulan ke-4 asal China Taipei Wang Chi Lin/Lee Chia Hsin ditundukkan di babak perempat final. Di babak semifinal giliran unggulan ke-2 asal Hongkong Wong Wai Hong/Chan Hung Yung takluk di tangan Alfian/Annisa.
Di babak puncak, pasangan yang saat itu hanya berlabel unggulan ke-7 ini mengalahkan pasangan Hongkong lainnya, Fernando Kurniawan/Poon Lok Yan. Annisa bersama partner barunya, Alfian menyabet gelar juara tanpa harus kehilangan satu game pun. Semua para unggulan di kalahkan hanya dalam dua game saja. Dengan partner lamanya Lukhi Apri Nugroho, ia pun bisa menjadi juara di Jepang pada kejuaran Osaka International Challenge 2013. (AR)
